Lahir di Kandang Ayam, Hermanto Tanoko Sekarang Berharta Rp554,87 T

Jakarta – Nama Hermanto Tanoko tiba-tiba melompat ke posisi orang kedua terkaya di Indonesia, menurut Forbes. Konglomerat RI yang dijuluki ‘Crazy Rich’ asal Surabaya itu saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 34,3 miliar atau sebesar Rp 554,87 triliun.

Dia menyalip Hartono bersaudara dan taipan batu bara Low Tuck Kwong, lalu sekarang berada tepat di bawah Prajogo Pangestu. Padahal, akhir tahun lalu nama Hermanto dan keluarga berada di urutan ke-21 orang terkaya di RI, menurut sumber yang sama.

Bertambahnya pundi-pundi Hermanto tidak terlepas dari sejumlah bisnis yang ia miliki, yang pergerakannya terpantau belakangan telah melesat di BEI. Sebut saja saham produsen air minum dalam kemasan Cleo miliknya, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) tercatat telah naik 84,62% dan saham emiten distributor produk farmasi miliknya PT Penta Valent Tbk. (PEVE) melesat 64,47%, dalam enam bulan terakhir.

Hermanto merupakan CEO dari Tancorp Abadi Nusantara, yang membawahi 8 subholding perusahaan mulai dari, industri, distribusi, properti, perhotelan, makanan & minuman, kesehatan & kecantikan, bisnis jaringan, serta kafe & restoran.

Bersama kakaknya Wijono Tanoko, Hermanto mengendalikan Grup Tancorp. Perusahaannya yang paling terkenal adalah produsen cat besar di Indonesia PT Avia Avian Tbk. (AVIA). Perusahaan itu didirikan oleh ayahnya Soetikno Tanoko, pada tahun 1978.

Namun, Hermanto telah melewati perjalanan yang panjang dalam membangun gurita bisnis tersebut. Ia lahir di rumah yang dulunya merupakan kandang ayam, di Malang, Jawa Timur pada September 1962.

Ayah Hermanto menyewa sebuah gang ukuran 1,25 meter x 9 meter, yang dulunya merupakan kandang ayam dan disulap menjadi rumah tinggal bersama dengan 4 anaknya.

Pada saat itu, ayahnya masih menjadi penjual hasil bumi atau palawija di Singosari dan dijual di kota Malang. Sementara ibunya berjualan pakaian dan barang bekas di depan rumah tersebut. Kedua orang tuanya sangat telaten menjalankan usahanya, sampai akhirnya bisa memiliki toko dan berkembang pesat sejak 1962 atau sejak dirinya lahir.

Hermanto pun belajar banyak dari ayah dan ibunya. Ketekunan dan kreativitas menjadi hal yang dipegang teguh oleh Hermanto hingga saat ini.

Pada saat ayahnya menjalankan usaha cat, Hermanto pun ikut terjun membantu mengaduk cat dengan dayung. Kala itu produksi cat masih manual, belum menggunakan teknologi canggih seperti saat ini.

Menurut Hermanto, berbakti pada orang tua adalah salah satu cara agar bisa sukses. Ia mengatakan keluarga juga harus menjadi yang nomor satu di dalam hidup. Jika berbakti pada orang tua, maka rezeki bisa mengalir deras.

Kini, selain AVIA, CLEO, dan PEVE, Hermanto memiliki sejumlah perusahaan yang tercatat di BEI, di antaranya perusahaan keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), perusahaan ritel busana PT Mega Perintis Tbk (ZONE), perusahaan properti PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), perusahaan keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), dan perusahaan ritel bahan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO).

Terbaru, Tancorp telah berinvestasi pada perusahaan bata PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES), yang baru melantai di BEI pada 8 Juli 2024 lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *