JAKARTA – Di tahun 2025, investor bisa mencermati peluang yang ada pada saham sektor energi atau tambang.
Analis Stocknow.id Emil Fajrizki sempat mengatakan bahwa saham-saham sektor energi masih berpeluang menguat dan tentunya laku pada tahun 2025. Penguatan sektor energi didorong oleh beberapa sentimen global dan domestik. Salah satunya adalah transisi energi.
“Saya mengandalkan sektor energi untuk prospek tahun 2025. Salah satu perhatian saya adalah transisi energi global. Ini meningkatkan permintaan komoditas seperti nikel, tembaga, dan lithium. Salah satunya untuk ekosistem kendaraan listrik,”
Lebih lanjut, visi pemerintah untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham bahan baku energi kendaraan listrik.
Sementara itu, Founder Stocknow.id, Hendra Wardana juga baru-baru ini mengungkapkan, sektor yang berpotensi diuntungkan di 2025, di antaranya konsumer non-siklikal.
Perusahaannya seperti yang memproduksi kebutuhan pokok seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) cenderung stabil.
“Produk mereka, yang dianggap esensial, tetap diminati meski harga naik. Saham-saham di sektor ini menawarkan daya tahan yang menarik bagi investor,”
Dua sektor lainnnya yang juga mendapatkan keuntungan atas kondisi ini, yakni emiten -emiten sektor kesehatan seperti PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), mengingat kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat. Serta sektor energi terbarukan.
“Saham pada sektor energi terbarukan alias EBT juga turut mengecap manis situasi ini,”
Sementara itu, analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis tetap optimis bahwa IHSG bisa mencapai target base 7.820 dan bear 6.850 pada 2025, tergantung pada kebijakan ekonomi global dan lokal.
“Pelantikan Donald Trump di Amerika Serikat akan membawa dinamika baru, terutama terkait kebijakan tarif dan insentif. Jika pemerintah Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan daya beli masyarakat, IHSG bisa pulih ke level optimis 7.600-7.800 pada akhir tahun,”