JAKARTA — Indonesia akhirnya memiliki Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sebagai kado istimewa dalam peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI.
Pembentukan Kopdes ini mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Mengacu beleid tersebut, Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 80.000 Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih terbentuk pada 2025.
Saat peluncuran secara serentak, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Presiden Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat secara bersama-sama untuk menjadi kuat secara ekonomi.
Kepala Negara menegaskan dengan jumlah koperasi desa yang sangat besar diharapkan menjadi gerakan nasional strategis untuk memotong dominasi ekonomi oleh pihak-pihak besar yang selama ini menghambat kemajuan rakyat.
“Kita mulai suatu usaha besar. Koperasi adalah usaha besar strategis,”
Lebih dari sekadar legalitas kelembagaan, Presiden Prabowo juga menyebut bahwa koperasi-koperasi akan didukung dengan infrastruktur nyata seperti gudang penyimpanan, cold storage, gerai sembako, apotek, hingga kendaraan logistik.
Selain itu, akan terdapat pula fasilitas pinjaman super mikro untuk mempermudah distribusi barang dan perputaran ekonomi desa.
“Delapan dekade Merdeka bukan sekadar hitungan waktu, melainkan perjalanan panjang bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan sejati- lepas dari ketergantungan ekonomi, ketimpangan kesejahteraan, hingga kemiskinan struktural”
Adapun, Merdeka Ekonomi yang dimaksud Prabowo ialah memberi rakyat uang untuk tumbuh dan bangkit, melahirkan langkah-langkah strategis untuk membentuk kedaulatan ekonomi serta meneguhkan kembali prinsip gotong royong dan keadilan sosial sebagaimana tertuang dalam Pancasila.
Kepala Negara RI pun menugaskan sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk turut menyukseskan program Kopdes Merah Putih.
Bantu Wujudkan Merdeka Ekonomi
Sekretaris Jenderal Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) Edy Misero menilai kehadiran KDKMP merupakan penggerak utama dalam mewujudkan cita-cita merdeka ekonomi di Indonesia.
Menurut Edy, makna dari merdeka ekonomi harus dikembalikan pada tujuan dasar kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, tanpa kemiskinan dan dengan kesejahteraan yang merata. Dia menilai, motor penggerak untuk mencapai merdeka ekonomi adalah ekonomi desa.
“Hadirlah 80.000 Kopdes yang diharapkan bisa mendorong perekonomian desa untuk mengangkat kesejahteraan desa, otomatis akan mengangkat kesejahteraan Indonesia,”
Edy mengatakan desa membutuhkan wadah untuk menggerakkan roda ekonomi, yakni melalui Kopdes Merah Putih. Dalam hal ini, setiap desa harus mampu memenuhi dua kebutuhan dasar, yaitu menghadirkan kebutuhan masyarakat desa dan menjual produk desa ke luar desa.
Dia juga menekankan pentingnya kualitas produk desa agar mampu bersaing di pasar. Dia menilai, petani dan nelayan perlu didampingi agar menghasilkan produk berkualitas. Senada, pengurus koperasi juga harus siap memasarkan produk dengan strategi yang matang.
Dengan kesiapan yang matang, baik dari sisi SDM, manajemen, maupun komitmen, Akumindo optimistis KDKMP bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa dan ujung tombak kemandirian ekonomi Indonesia.
“Koperasi harus berkembang sendiri dengan menghadirkan satu koperasi yang betul-betul punya kualitas dari kemampuan koperasi itu sendiri”
Komdigi Dukung Keberlanjutan Kopdes
Di sisi lain, Presiden Prabowo telah menugaskan sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk ikut berperan menyukseskan program Kopdes Merah Putih.
Peran Komdigi mengacu pada beleid yang diterbitkan pada 27 Maret 2025 ialah memastikan infrastruktur digital yang memadai dan menyelenggarakan pelatihan, serta sosialisasi penggunaan teknologi dalam menjalankan kegiatan KDKMP.
Komdigi juga dimandatkan untuk memberikan bimbingan teknis dan supervisi untuk mendukung pengembangan layanan digital dan keberlanjutan KDKMP.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan untuk mendorong transformasi ekonomi desa yang lebih terstruktur dan inklusif, maka diperlukan pondasi koperasi modern berbasis data dan infrastruktur konektivitas.
Dalam hal ini, pihaknya mendukung keberadaan KDKMP melalui penggabungan koneksi internet berkecepatan tinggi dengan pelatihan digital berjenjang bagi pengelola Kopdes.
Meutya memastikan ketersediaan jaringan digital yang andal dan merata di wilayah prioritas Kopdes, serta memperkuat literasi digital melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM) koperasi secara sistematis.
Di samping itu, Komdigi turut menerapkan strategi berbasis data dengan melakukan pemetaan wilayah secara rutin. Misalnya saja, semua 379 desa dan 26 kecamatan Kabupaten Klaten sudah terhubung jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP).
Adapun, cakupan jaringan 4G mencapai 100% di wilayah pemukiman, tanpa satupun desa yang masuk kategori blankspot. Komdigi menyebut, kecepatan internet rata-rata di wilayah ini mampu mencapai 38,16 Mbps untuk unduhan dan 19,03 Mbps untuk unggahan, menjamin ekosistem digital koperasi berjalan stabil dan berkelanjutan.